TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA
“Pembangunan Ekonomi”
Disusun oleh :
Kelompok 2
Balqis Salwaa :
21216335
Daliyani Putri :
21216668
Dhiya Sekarini :
21216948
Farah Farid Jessar : 22216623
Ratu Ayu Febia : 26216103
Sandiyanti Rosalinda : 26216812
Syafira Khairiyah Ambarak : 27216222
Vincensia Leoni Oktavia : 27216547
Andri : 21214146
Rifan tresnadi :
29214343
Kelas :
1EB13
Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Depok
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT.Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa
kesehatan, sehingga makalah yang berjudul “Pembangunan
Ekonomi” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas
kelompok dalam mata kuliah Perekonomian Indonesia.kami berusaha menyusun makalah
ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan
informasi mengenai Pembangunan Ekonomi dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian
dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini saya ucapkan terima
kasih..
Depok,
29 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar….………………………………………………………....................................... 2
Daftar
Isi..……………………………………………………………………….......................... 3
BAB I
PENDAHULUAN….…………………………………….....…................................. 4
A. Latar
Belakang.……………………………………….....……............................. 4
B. Rumusan Masalah.…………………………………….....…................................ 4
BAB II
PEMBAHASAN.…………………………………………………........................... 5
2.1 Pengertian Pembangunan
Ekonomi ………………..…………………................ 5
2.2 Kebijakan dan
strategi pembangunan ....………………………….......………… 8
2.3 Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi .......................................................................
8
2.4 Teori
Pertumbuhan Ekonomi
...............................................................................
9
2.5 Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi ....................... 10
2.6 Dampak positif
dan negatif
................................................................................
10
2.7 Contoh
Kasus…………………………………………………………………… 11
2.8 Daftar
Pustaka………………………………………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi adalah
suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu
negara dalam jangka panjang yang disertai oleh sistem kelembagaan. Adapun
pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP atau GNP tanpa memandang
apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara
pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Menurut Prof. Meier
pembangunan ekonomi adalah sebagai proses kenaikan
pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.Pembangunan
ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui
serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya
peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka
panjang.
Pembangunan ekonomi juga merupakan suatu proses pertumbuhan ekonomi atau
proses peningkatan pendapatan per kapita yang disertai dengan proses
transformasi dari suatu perekonomian yang dominan sektor industri, terutama
industri manufaktur dan sektor jasa. Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi
tersebut maka pembangunan ekonomi menjadi proses yang multi dimensional dengan
tujuan peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka panjang, pengelolaan
sumber – sumber yang ada seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Banyak orang yang masih belum dapat membedakan pengertian
pertumbuhan ekonomi dan pengertian pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda dimana pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka
panjang, dimana pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang
didapatkan adalah :
1. Apa itu pembangunan ekonomi
?
2. Mengapa
pembangunan ekonomi juga temasuk pertumbuhan ekonomi ?
3. Apa saja yang
membedakan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
Pembangunan
adalah proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan tujuan nasional. Adapun tujuan nasional Indonesia tercantum dalam
UUD 1945 alenia ke empat, yaitu : “melindungi segenap bangsa Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.”
Pembangunan
nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia
yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memerhatikan
tantangan perkembangan global.
Undang-undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
mendefinisikan pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan semua
komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Sistem perencanaan
pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana – rencana pembangunan dalam jangka panjang,
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
- Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang
harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan.Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2. Pembangunan sebagai suatu usaha
untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai
suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang
terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita
mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan pendapatan perkapita
harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat.Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus.Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
a. Faktor
Ada beberapa
faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada
hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor
ekonomi dan faktor nonekonomi.Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah
dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang,
dan hasil
laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri
suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu,
keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki
nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.Jumlah penduduk yang
besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.Sementara itu, sumber daya modal
dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut.Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.Faktor nonekonomi
mencakup kondisi sosial kultur yang ada di
masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan
sistem yang berkembang dan berlaku.
B. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
A. Strategi Pertumbuhan
Strategi pembangunan ekonomi suatu
negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
B. Strategi Pembangunan dengan
Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah
dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering,
seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
C. Strategi Ketergantungan
Inti dari konsep strategi ini adalah
kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak negara atau negara lainnya.Oleh karena itu, kita
dituntut untuk lebih mandiri dalam menyikapi pembangunan negara pada saat ini.
D. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh
Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah
miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya atau lebih maju.Menurut
mereka, kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju
dikarenakan kemampuan atau pengaruh pendistribusian dari kaya ke miskin (spread
effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin
ke daerah kaya (back wash effects).
E. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah
menanggulangi kemiskinnan secara missal.Strategi ini selanjutnya dikembangkan
oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan
bahwa kebutuhan pokok manusia tidak manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
1.
PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara.
2.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Terdapat
beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi. Secara
umum, teori pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Teori pertumbuhan ekonomi historis
1. Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu masa perekonomian
tertutup, kerajinan dan pertukangan, serta kapitalis.
2. Friendrich List (1789-1864)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu masa berburu dan
mengembara, masa berternak dan bertani, masa bertani dan kerajinan, masa
kerajinan, industry dan perdagangan.
b. Teori Klasik dan Neoklasik
·
Teori klasik
1. David Ricardo
Ricardo berependapat, faktor
pertumbuhan penduduk yang semakin besar, sampai menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga
kerja mengakibatkan upah menjadi turun.
2. Adam Smith
Adam smith beranggapan bahwa
pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada pertumbuhan penduduk. Adanya pertambahan
penduduk akan meningkatkan pertambahan output atau hasil.
·
Teori
Neoklasik
1. Harrod Domar
Teori ini beranggapan, modal harus
dipakai secara efektif karena pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut.Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional
dan kesempatan kerja.
2. Robert Solow
Robert Solow berependapat,
pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern, dan hasil atau output.Adapun
pertumbuhan penduduk berakibat positif maupun negatif.Oleh karenanya, menurut
Robert Solow, pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang
posistif.
PERSAMAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Adapun persamaan antara pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut :
a. Keduanya merupakan kecenderungan di
bidang ekonomi
b. Pokok permasalahan akhir adalah
besarnya pendapatan perkapita.
c. Keduanya berdampak kepada
kesejahteraan rakyat.
d. Keduanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
Perbedaan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
- Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
- Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
- Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
- Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
- Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih
Pembangunan
Ekonomi
- Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
- Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
- Memperhatikan pertambahan penduduk.
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
- Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Dampak
Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung
di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak
Positif Pembangunan Ekonomi
- Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
- Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
- Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
- Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
- Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak
Negatif Pembangunan Ekonomi
- Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
- Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
Contoh Kasus :
a.
Pembangunan Ekonomi
SENIN — Terhambatnya
pembangunan di daerah-daerah perbatasan antara lain merupakan buntut dari
persoalan konflik internal di daerah tersebut. Akibatnya, pembangunan
perbatasan masih belum bisa mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.
Hal tersebut dikatakan Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Umar Anggara Jenie
di sela-sela seminar "Masalah Pembangunan di
Perbatasan: Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat" di LIPI Jakarta, Senin (16/2). "Level paradigma
penanganan persoalan konflik di perbatasan harus diganti dengan pembangunan
kesejahteraan wilayahnya," ungkap Umar.
Menurutnya, banyaknya warga miskin di daerah
tertinggal menjadi masalah yang ironi. Sebab, ketertinggalan itu justru memicu
persoalan lain, seperti masalah sosial, keamanan, serta masalah kebangsaan.
Selain itu, lemahnya koordinasi antarinstansi
termasuk penyaluran modal masih belum jernih sehingga penundaan lebih kerap
terjadi. "Ditambah lagi permasalahan warisan yang ditinggalkan penjajahan
yang mengakibatkan kemiskinan yang berlarut-larut," tambah Umar.
Perlu penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi sebagai promotor serta memberi stimulus fiskal, papar Umar. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya pembangunan sumber daya manusia.
Perlu penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi sebagai promotor serta memberi stimulus fiskal, papar Umar. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya pembangunan sumber daya manusia.
Analisis dan solusi :
Berdasarkan artikel yang diambil di harian
kompas online diatas dapat dianalisis terjadi konflik internal karena
terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan yang mengakibatkan
pembangunan perbatasan masih belum bias mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.
Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan.
Konflik seperti ini harus cepat diatasi jika dilihat menurut “kacamata” etika bisnis, karena kasus konflik ini merugikan banyak pihak. Khususnya pihak masyarakat sekitar Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste.
Menurut saya, solusi untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik ini.
Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antarinstantsi agar menjadi semakin lebih kuat koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.
Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan.
Konflik seperti ini harus cepat diatasi jika dilihat menurut “kacamata” etika bisnis, karena kasus konflik ini merugikan banyak pihak. Khususnya pihak masyarakat sekitar Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste.
Menurut saya, solusi untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik ini.
Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antarinstantsi agar menjadi semakin lebih kuat koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.
b.
Pertumbuhan Ekonomi
INILAH.COM, jakarta –
Selama periode 2011, Bank Indonesia (BI) mencatat kasus sengketa antara bank
dengan nasabah di bidang sistem pembayaran, paling banyak didominasi sengketa
kartu kredit.Hal itu terjadi karena banyak kartu kredit yang hilang dan digunakan orang lain yang tidak berhak. Demikian disampaikan Ketua Tim Mediasi Perbankan Bank Indonesia, Sondang Martha Samosir dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1).
“Data penyelesaian sengketa bank dengan nasabah tahun ini meningkat 83% dibandingkan tahun 2010 lalu. Dari total permohonan penyelesaian sengketa yang diterima pada tahun 2010 sebanyak 278 sengketa menjadi 510 kasus. Paling banyak di penyaluran dana 246 kasus dan sistem pembayaran 204 kasus,” kata Sondang.
Sondang menjelaskan bahwa di bidang penyaluran dana, permohonan penyelesaian sengketa didominasi dengan permohonan restrukturisasi kredit baik kredit konsumsi maupun kredit modal kerja.
Menurutnya, peningkatan permohonan meningkatnya informasi mengenai keberadaan mediasi perbankan yang difasilitasi Bank Indonesia dikarenakan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap eksistensi Bank Indonesia terkait perlindungan nasabah.
Selain itu, kekurang pahaman nasabah mengenai karakteristik sengketa yang dapat dimediasi. Berikuat data lengkap BI terkait permohonan sengketa nasabah dengan bank: penyaluran dana 246 kasus, sistem pembayaran 206 kasus, penghimpunan dana 47 kasus, produk kerjasama 4 kasus, produk lainnya 4 kasus, di luar permasalahan produk perbanakan 3 kasus.
Sebenarnya, masyarakat dapat mengupayakan sengketanya dengan bank melalui Mediasi Perbankan. Namun masalah yang menjadi sengketa merupakan sengketa keperdataan antara nasabah dengan bank. Untuk nilai tuntutan finansial paling banyak Rp500 juta.
Selain itu nasabah atau pengadu juga tidak sedang dalam proses atau telah mendapatkan keputusan dari lembaga arbitrase, peradilan, atau lembaga mediasi lainnya, Pernah diupayakan penyelesaiannya oleh bank (melalui mekanisme pengaduan nasabah), dan belum pernah diproses dalam mediasi perbankan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia.
Analisis dan solusi :
Dalam kasus penyelesain sengkata mengenai kartu kredit ini seharusnya pihak pemerintah atau pihak bank dapat bertindak lebih bijaksana terhadap kasus-kasus sengketa karena nasabah yang mungkin masih awam dalam dunia perbankan sebaiknya pihak bank menghimbau agar nasabah lebih berhati-hati dalam menjaga kartu kreditnya dan seharusnya saat kartu kreditnya hilang segera lapor ke bank yang bersangkutan agar pihak bank bisa langsung memblokir atau menonaktifkan kartu kredit anda supaya orang yang menemukan atau mengambil kartu kredit tersebut tidak bisa menggunakan kartu kredit anda dan anda tidak harus membayar mahal biaya kartu kredit anda yang hilang karena digunakan oleh orang lain. Itu adalah solusi dan antisipasi yang cepat agar kartu anda tidak digunakan sembarangan saat kartu kredit anda hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Herlan. Nurdiansyah,
Diana. Pernando, Romi. 2014. Advanced Learning Economics 2. Bandung : Grafindo
Media Pratama.