Rabu, 02 November 2016

tugas pengantar bisnis "organisasi"



TUGAS PENGANTAR BISNIS
 "Organisasi"

Disusun oleh      :
Nama        : Daliyani Putri M
Npm          : 21216668
Kelas         : 1EB13    

BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Organisasi adalah suatu sistem yang menghubungkan sumber - sumber daya sehingga memungkinkan pencapaian tujuan atau sasaran tertentu. Pelaksanaan suatu proses pengorganisasi yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya.
Organisasi yang merupakan alat untuk mencapai tujuan, harus menyusun suatu sistem untuk melakukan tindakan yang ditentukan dengan merancang struktur hubungan antara pekerja, personalia, dan faktor - faktor fisik.
 Didalam organisasi umumnya sering menghadapi permasalahan seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan lingkungan. Masalah ini merupakan tantangan bagi organisasi agar dapat mencari jalan keluar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan perkembangan zaman tersebut.
Semua kegiatan dari tiap bagian harus terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu sebelum membentuk sebuah organisasi kita harus memahami lebih jelas  mengenai makna dari sebuah “organisasi” guna menghasilkan sebuah organisasi yang dapat mencapai sebuah tujuan tersebut dengan baik.
2.     Perumusan Masalah
      Berdasarkan urain latar belakang seperti di atas, maka dalam penulisan ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari organisasi ?
2.      Bagaimana dari bentuk-bentuk struktur organisasi ?
3.      Apa saja perbedaan dari struktur organisasi garis, garis dan staff, serta fungsional ?
4.      Apa saja fungsi dari kelompok kerja dan cara pembentukannya ?
5.      Mengapa dapat timbul organisasi informal dalam perusahaan ?

3.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk menjelaskan mengenai pengertian dari organisasi.
2.      Untuk menjelaskan mengenai bentuk-bentuk struktur organisasi
3.      Untuk menjelaskan mengenai perbedaan dari struktur organisasi garis, garis dan staff, serta fungsional.
4.      Untuk menjelaskan fungsi dari kelompok kerja dan cara pembentukannya
5.      Untuk menjelaskan alasan dari timbulnya organisasi informal dalam perusahaan.


BAB II
LANDASAN TEORI

1.     Pengertian Organisasi
      Kata “organisasi” mempuyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau  kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam  mana kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
a.      Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  1. James D. Mooney
    mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

  2. Chester I. Bernard
    berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

  3. Stephen P. Robbins
    menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  4.  W.J.S. Poerwadarminta
Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata. 
f.       Janu Murdiyamoko & Citra Handayani

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.

g.      Max Weber 

Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

h.      M. Dahlan Al Barry

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

i.        Richard Scott

Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.

j.        Victor A. Thompson

Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan - tujuan yang spesifik &telah disepakati sebelumnya.

k.      Kochler

Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.
                                                                                               
l.        Schein

Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota. 


2.     Bentuk – Bentuk Struktur Organisasi
      Struktu Organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme – mekanisme formal dengan nama organisasi dikelola.
      Adapun faktor – faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.      Teknologi yang digunakan.
3.      Anggota (karyawan) dan orang – orang yang terlibat dalam organisasi.
4.      Ukuran organisasi.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ini ada 4 macam, yaitu :
1.      Struktur Organisasi Lini
2.      Struktur Organisasi Lini & Staff
3.      Struktur Organisasi Fungsional
4.      Struktur Organisasi Fungsional & Staff
Adapun Penjelasan mengenai 4 macam bentuk Struktur Organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1.     Struktur Organisasi Lini


Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.
2.      Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
3.     Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4.      Struktur Organisasi Fungsional dan Staf

Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.     

3.     Perbedaan Antara Struktur Organisasi Garis, Garis & Staff, Serta Fungsional.
1.     Organisasi Garis/Lini
Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol :
a.       Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang.
b.      Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
c.       Jumlah karyawan sedikit.
d.      Sarana dan alatnya terbatas.
e.       Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer .
f.       Organisasi kecil.

Ø  Kebaikan dari struktur organisasi garis

1.      Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
2.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar. 
3.      Proses decesion making berjalan cepat.
4.      Disiplin dan loyalitas tinggi
5.      Rasa saling pengertian antar anggota tinggi.

Ø  Kelemahan dari struktur organisasi garis
1.      Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2.      Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3.      Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4.       Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2.     Organisasi Garis Dan Staff
Organisasi Garis dan Staff adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya.
Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.

Ciri-ciri :
1.      Hubungan atasan .dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
2.      Karyawan banyak.
3.      Organisasi besar.
4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi :
a.       Personel lini/garis.
b.      Personel staf.

Ø  Kebaikan dari struktur organisasi garis & staff
1.      Ada pembagian tugas yang jelas.
2.      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.
3.      Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin.
4.      Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place.
5.      Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.

Ø  Kelemahan dari struktur organisasi garis & staff
1.      Tugas pokok orang-orang sering dinomor duakan.
2.      Proses decesion makin berliku-liku.
3.      Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage.
4.      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya.

3.     Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri-ciri :
1.      Organisasi kecil.
2.      Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli.
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
5.      Pengawasan dilakukan secara ketat.

Ø  Kebaikan dari struktur organisasi fungsional

1.      Program terarah, jelas dan cepat.
2.      Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai.
3.      Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat.
4.      Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik.
5.      Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
6.      Solidaritas antar anggota yang tinggi.
7.      Moral serta disiplin kerja yang tinggi.
8.      Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik.
9.      Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi.
10.  Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas.
11.  Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis. 
 
Ø  Kelemahan dari struktur organisasi fungsional

1.      Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi.
2.      Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan.
3.      Insiatif perseorangan sangat dibatasi.
4.      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu.
5.      Menekankan pada rutinitas tugas kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang.
6.      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
7.      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8.      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut
1.      Lingkungan stabil.
2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi.
3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional.

4.     Fungsi Kelompok Kerja Dan Cara Pembentukannya
    Stoner, Freeman, dan Gilbert mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama (two or more eople who interact and influence each other toward a common purpose).
a.       Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :
1.   Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2.   Memudahkan pekerjaan.
3.   Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
4.   Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
b.      Cara Pembentukannya
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada
1965. Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan. Teori ini memfokuskan pada cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari awal pembentukan kelompok hingga proyek selesai.

1.     Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.

2.     Tahap 2 – Storming
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula beberapa kelompok yang mandek pada tahap ini. Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.

3.     Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.

4.     Tahap 4 – Performing
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak diambil oleh kelompok.

5.     Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.

·         Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain:
a.    Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok dengan ukuran kecil.
b.   Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
c.    Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi tumpang tindih antar tahap tersebut.
d.   Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam kelompok.
e.    Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu tahap ke tahap lainnya.

5.     Alasan Timbulnya Oranisasi Informal Dalam Perusahaan
a.      Pengertian Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
b.     Organisasi Informal
Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan pada sesama anggota dalam organisasi formal (perusahaan). Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi. Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari mulut ke mulut.
Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itulah organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
c.      Penyebab munculnya organisasi informal
Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.
d.     Sifat-sifat organisasi informal
1.      Hubungan yang terjadi secara spontan dan tidak terorganisir.
2.      Kepemimpinan ada diantara dua pilihan antara formal dan tidak formal.
3.      Tidak bertumpu pada pengendalian manajemen seperti pada organisasi formal.

e.      Kelebihan dan kekurangan organisasi informal
1.      Memberi dukungan terhadap tujuan organisasi.
2.      Melengkapi perusahaan dengan jalur komunikasi tambahan.
3.      Alat pemuas kepentingan social yaitu sebagai pemersatu dan memberi ketenangan bagi individu.
4.      Kompensasi bagi manager yang kurang memilki kapabilitas kekurangan.
5.      Kabar angin yang beredar bisa mengakibatkan hal yang negative, akibat yang paling fatal adalah pecahnya organisasi.
6.      Daya tahan terhadap perubahan, apalagi jika organisasi tidak siap berubah.
7.      Penyesuaian kelompok (akan jadi pengganggu jika standar kelompok lebih rendah dari organisasi formal, karena akan menurunkan kualitas dari organisasi formalnya.

BAB III
ANALISIS
Dari penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa, Organisasi merupakan suatu sekumpulan orang yang membentuk suatu tim yang berfungsi untuk mencapai sebuah tujuan dari sebuah suatu lembaga yang mendirikan suatu organisasi tersebut. Organisasi juga merupakan salah satu bentuk contoh untuk mengajarkan kita bagaimana cara untuk bekerjasama dengan baik, saling bahu-membahu agar suatu tujuan dari suatu lembaga tersebut tercapai.
Organsasi juga merupakan sebuah bentuk dari nilai sosial, karena dalam sebuah organisasi sangat menunjukkan bahwa setiap manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain dalam  menggapai sebuah tujuan hidup.
Organisasi juga memiliki berbagai bentuk struktur dari berbagai macam bentuk struktur tersebut setiap kelompok atau tim yang telah dibentuk dapat memilih sesuai dengan yang mereka butuhkan agar tercapai sesuai dengan tujuan awal.
                                                       BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 2013. Manajemen Edisi  Kedua. Cetakan Keduapuluh Lima. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20I.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok